Virus Corona Varian Delta Terdeteksi Di Provinsi Bali
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengungkapkan bahwa sudah terdeteksinya virus corona varian delta di Bali. Hal tersebut bedasarkan kepada hasil uji yang diterima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementrian Kesehatan.
Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus sudah terdeteksinya virus corona varian delta di Bali? Berikut rangkuman berita bali menariknya yang perlu diketahui :
- Virus Corona Varian Delta Sudah Terdeteksi Pada Tiga Orang
Suarjaya mengatakan bahwa virus corona varian delta sudah terdeteksi pada Rabu (14/7/2021) sore, ada tiga orang. Ketiga pasien tersebut yaitu pasien laki – laki berusia 20 tahun dan 50 tahun, serta satu orang pasien perempuan 48 tahun.
Suarjaya menuturkan, kasus Covid-19 di Bali saat ini meningkat tajam. Salah satu indikasinya karena terdeteksinya virus corona varian delta.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketut Suarjaya saat ini sedang melakukan penyelidikan epidemiologi. Sementara itu, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kasus harian Covid-19 di Pulau Dewata terlihat masih melonjak.
- Jumlah Kumulatif Kasus Covid-19 Di Provinsi Bali Saat Ini Menjadi 58.331 Orang
Dikutip dari laman https://infocorona.baliprov.
Dari penambahan kasus baru tersebut, yang terbanyak berasal dari Kota Denpasar sebanyak 362 orang. Kemudian, disusul Kabupaten Badung 144 orang, Kabupaten Buleleng 100 orang, dan Kabupaten Tabanan 70 orang.
Selanjutnya Kabupaten Jembrana 45 orang, Kabupaten Gianyar 42 orang, Kabupaten Bangli 29 orang, Kabupaten Klungkung 26 orang, dan Kabupaten Karangasem 21 orang. Ada juga 3 orang dengan domisili dari luar Bali serta 1 orang lagi warga negara asing (WNA).
Jumlah pasien yang sedang menjalani perawatan atau kasus aktif hingga saat ini sebanyak 5.797 orang (9,94 persen). Sementara, jumlah kumulatif pasien yang dinyatakan sudah sembuh sebanyak 50.829 orang (87,14 persen).
Kemudian, jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 di Provinsi Bali secara kumulatif sebanyak 1.705 orang (2,92 persen).
- Lantas, Virus Corona Varian Delta Itu Apa?
Virus Corona Varian Delta saat ini menjadi varian yang dominan dan menarik perhatian dunia. Varian Delta ini memiliki kemampuan lebih menular dan memicu pasien yang terinfeksi akan mengalami gejala yang parah. Varian Delta diindikasi bisa menular melalui kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.
Gejala terinfeksi Varian Delta serupa dengan gejala terinfeksi virus corona yang diketahui selama ini. Namun, Varian Delta mengakibatkan gejala – gejala tersebut menjadi semakin parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.
Menurut Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti, ada beberapa gejala infeksi Virus Corona Varian Delta seperti sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran.
Sementara itu, Profesor Epidemiologi Genetika di King’s College London, Tim Spector, menerangkan, gejala yang timbul akibat infeksi Virus Corona Varian Delta seperti flu parah.
Dia menyebutkan, ada beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan penderita Virus Corona Varian Delta seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.
Menurut Spector, gejala awal Varian Delta seperti batuk dan kehilangan kemampuan penciuman menjadi lebih jarang terjadi. Sementara, pasien usia muda yang terinfeksi Varian Delta akan mengalami gejala pilek atau badan terasa tidak enak atau kelelahan.